Setelah aksi perampokkan di Medan yang menewaskan dua orang, anggota Brimob dan satpam CIMB Niaga, Fadli kabur dengan Wings Air menuju Malaysia.
Dari hasil kejahatan perampokkan tersebut Fadli kebagian jatah uang Rp 5 juta dan 16 ribu ringgit. "Di sana dia membeli senjata api dan sudah menyusun serangkaian terorisme di Indonesia," kata Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Kepala Bidang Penerangan Mabes Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (4/12) malam ini.
Fadli disebut Boy telah berkarir dalam bidang kriminalitas sejak usia 20 tahun. Pria berkacamata itu pernah dihukum dan dipenjara terkait perampokan di Bank BRI di Bireuen, Aceh. Sebelumnya dia juga pernah terlibat perampokan Bank Lippo Medan sebagai perancang.
"Dia baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Medan Juli 2010," kata Boy.
Fadli ditangkap Polisi Diraja Malaysia atas kerja sama dengan Indonesia dalam penanggulangan terorisme ASEAN. Saat ditangkap, polisi menemukan dua senjata api revolver jenis Smith and Wesson (S & W) dan puluhan butir peluru.
Dalam catatan Tempo, Fadli tiba dari Kuala Lumpur dengan penerbangan pesawat MH 273 . Pesawat mendarat pukul 17.30 di terminal 2 D kedatangan. Fadli baru diperlihatkan di hadapan wartawan pada pukul 18.20.
Mengenakan kaos cokelat, kedua tangan Fadli diborgol ke belakang. Penampilannya kalem jauh dari sosok teroris yang selama ini dikenal masyarakat. Dia tidak bercambang, wajahnya bersih polos, kepalanya plontos.
Fadli selanjutnya dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua dengan pengawalan ketat Kepolisian.
Source : tempointeraktif.com