Jakarta- Data Wikileaks tidak hanya membuat geram pemerintah AS. Kebocoran dokumen Kementerian Luar Negeri AS juga terkait China yang membajak sistem komputer Google di 2009.
Kedutaan Besar AS di Beijing mendapat informasi Politbiro China terkait dengan pembajakan sistem komputer Google.
“Pembajakan Google merupakan bagian dari kampanye terkoordinasi dari sabotase komputer yang dilakukan oleh pemerintah, ahli keamanan privasi dan para penjahat internet yang direkrut oleh pemerintah China. Mereka telah merusak komputer pemerintah Amerika dan para sekutu Barat, Dalai Lama serta pebisnis Amerika sejak 2002,” tulis New York Times.
Dokumen itu merupakan bukti yang menghubungkan China dengan serangan Google. Wikileaks memang secara bertahap merilis dokumen rahasia.
Ahli keamanan mengaitkan serangan ke server di salah satu universitas yang bekerja sama dengan militer China. Baik Google dan Kementerian Luar Negeri AS sempat menyiratkan bahwa China memang berada di balik serangan yang pertama kali terungkap Januari lalu. Namun, mereka tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan bahwa peristiwa itu disponsori oleh suatu negara.
Google merupakan salah satu dari 30 perusahaan yang ditargetkan dalam serangan yang dikenal dengan nama Aurora. Google mengatakan bahwa tujuan utama pembajakan itu adalah mengakses akun Gmail milik aktivis HAM. Sayangnya, serangan itu gagal.
Beberapa jam setelahnya, pihak Google menyadari serangan Aurora dan Kementerian Luar Negeri AS langsung meminta pemerintah China memberi penjelasan.
Wikileaks dan perwakilan Kementerian Luar Negeri belum memberikan komentar. Namun, awal tahun ini pemerintah mengaku menyesalkan segala tindakan Wikileaks yang telah dilakukan maupun yang akan datang.
Source : inilah.com